Header Ads

test

Breaking News

RISKA: Remaja Religius Tetap Gaul

Doc. RISKA

MASJIDU~ Siapa bilang remaja Islam tidak boleh gaul. Justru remaja Islam selayaknya tampil PD (percaya diri) dengan kemampuan lebih sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Untuk itulah, Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) menyaranai seabrek kegiatan untuk memacu kreatifitas dan kemampuan para remaja Islam di Jakarta.

 Selain memperdalam pengetahuan agama melalui kelas-kelas yang tersedia, kemampuan berkesenian dan olahraga seperti sastra, fotografi, dan musik, serta outbound dan arung jeram juga selayaknya diikuti oleh kaum remaja Islam ini. Pengembangan hobi, minat, dan bakat ini ditawarkan oleh para remaja yang biasa berkumpul di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.

 “RISKA itu, selain mengaji dan belajar juga berusaha memfasilitasi terhadap hobi, minat, dan bakat dari remaja-remaja. Di sini ada fotografi, kesenian, opal, jurnalistik, riscue. Riscue ini semacam bantuan-bantuan sosial seperti kami ikut memberikan bantuan ke Padang dan Situ Gintung waktu tertimpa bencana,” ungkap Sugianto Humas RISKA didampingi Eko Yulianto, Ketua RISKA, kepada Tabloid Masjid Nusantara setelah menerima studi banding remaja Islam dari Jakarta Barat, Ahad (28/2) sore.

 Untuk memperdalam pengetahuan agama, RISKA menfasilitasi kaum muda Islam mulai dari tingkat SD sampai yang sudah lulus kuliah. Mereka dibagi dalam kelas-kelas yang berbeda sesuai dengan usia dan kedalaman pengetahuan agamanya. Dan untuk membuka pengetahuan agama kaum muda ini, para ustadz ternama seperti Aa Hadi, Ustadz Bobby, Ustadz Sarwat dan bahkan Aa Gym  dan Ustadz Jefri Al-Bukhori jauh-jauh telah menyediakan waktu untuk membimbing mereka.

 Wajar saja jika banyak alumni dari kegiatan yang diselenggarakan oleh RISKA ini juga banyak yang menjadi orang-orang ternama. Sebut saja ustadz Subkhi, yang biasa tampil di layar kaca menyapa pemirsa dalam pengajian Agama. Ada juga M.Kholidi Asadil Alam (Odi), aktor utama film Ketika Cinta Bertasbih. Dan bahkan seorang mantan Menteri Kehutanan, MS Ka’ban, mereka adalah sederet nama alumni dari kegiatan ini.

 Hubungan dengan para alumni RISKA ini pun masih terus terjaga. Setidaknya, setiap bulan mereka masih aktif berkumpul dalam pengajian bulanan khusus untuk para alumni di Masjid Sunda Kelapa ini. Kalau mereka dibutuhkan untuk mengisi acara cukup melalui telepon.

 “Misalnya kalau kita butuh Odi untuk menjadi narasumber, kita cukup telepon, ‘Odi, kamu sibuk, nggak? Datang ke sini, dong.’ Odi pun datang,” tutur Sugianto.

 Di usianya yang sudah puluhan tahun, alumni dari kegiatan RISKA sampai saat ini sudah mencapi 3.000-an orang. Sebab, anggota yang bergabung dalam RISKA ini rata-rata 200 orang setiap tahunnya. Mereka datang dari segala penjuru kota Jakarta, bahkan ada pula yang dari wilayah sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

 Ketenaran nama RISKA hampir tidak bisa disangsikan lagi. Bukan hanya di kalangan aktivis remaja masjid dan ramaja Islam yang ada di Jakarta, tetapi juga dikenal sampai Asia Tenggara. Keseriusan mereka dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bermutu dan berguna bagi kaum muda Islam pun telah menjadi teladan bagi kelompok-kelompok remaja masjid dan remaja Islam di Indonesia. Tidak hanya remaja Islam dari Jakarta saja yang studi banding ke RISKA, ada juga yang datang dari Kalimantan untuk menimba pengalaman.

 Mungkin mereka searching atau browsing di internet, ya. Mungkin mereka mencari mana remaja masjid atau remaja Islam yang besar, baik dari sisi usianya yang sudah tua, kegiatan-kegiatannya, anggotanya yang besar, dan lain-lain di Indonesia atau di Jakarta. Di sini kemungkinan mereka menemukan RISKA,” ujar Ira, salah satu pengurus RISKA.

 Beberapa gebrakan kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh RISKA antara lain, casting artist dan casting presenter khusus untuk muslimat, acara Ciliwung Bersih bersama beberapa remaja masjid, pertukaran remaja Islam se-Asia Tenggara, dan masih banyak lagi. (SF)

No comments