Tradisi Bulan Acura di Aceh
MASJIDU~ Indonesia telah melahirkan banyak tradisi untuk mengisi bulan
Muharram atau awal tahun hijriyah. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk tanggapan
orang Islam di Indonesia untuk menjadikan Islam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Bentuk-bentuk tradisi yang sudah berkembang di Indonesia antara lain berupa
menyelenggarakan festival, anjuran ritual-ritual suci, dan larangan terhadap aktivitas
tertentu. Hal ini dapat dilihat di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Aceh,
Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga di Papua.
Di Aceh ada tradisi Perayaan Tabut Hasan Husein. Kegiatan ini merupakan
bentuk penghormatan terhadap peristiwa Karbala dengan cara memasak bubur campur
buah-buahan untuk dibagikan kepada orang-orang yang melintas di jalanan.
Umat Islam di Aceh juga membuat Kanji Asyura, yaitu makanan yang dibuat
dari beras, susu, kelapa, gula, buah-buahan, kecang tanah, pepaya, delima,
pisang, dan akar-akaran. Kaji Asyura di bawa ke masjid atau perempatan jalan
untuk dibagikan kepada masyarakat setelah dibacakan doa.
Selain itu, tradisi yang disebut Kanji Acura atau Ritual Asan Usen.
Masyarakat membuat makanan yang terbuat dari beras, santan kelapa, gula,
kacang-kacangan (reute), pepaya (boh peute), delima (boh glima),
dan umbi-umbian. Makanan Kanji Acura
tersebut dibawa ke Meunasah Gampong. Pada hari pertama, masyarakat
diajak untuk berpuasa selama tiga hari berturut-turut, lalu dilanjutkan pada
hari kesembilan Muharram puasa dengan berbuka puasa dengan memakan kanji acura.
No comments